BELAWAN,(PAB)----
Maraknya bangunan tanpa IMB di Wilayah Utara Kota Medan menjadi persoalan dan tanda tanya.Bahkan, salah satunya bangunan gudang milik PT IKD yang berada di jalan kayu putih, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, (29/1/2021).
Humas IKD Bahari yang dikonfirmasi wartawan mengatakan sebenarnya untuk bangunan tersebut pihak IKD sudah membayar administrasi IMB sebesar 1,5 Miliar, walau pun begitu sebenarnya sekarang ini kita tidak perlu lagi mengurus IMB.
"Jadi sekarang ini kalau abang-abang mau mendirikan bangunan enggak usah susah-susah ngurus IMB lagi, ini kami sudah terlanjur bayar," kata dia.
Bahri mengemukakan UU Cipta Kerja telah menghapus IMB, IMB diganti dengan persetujuan bangunan Gedung (PBG) yang termuat dalam Pasal 5, pasal 6, Pasal 7, UU Cipta Kerja.
Terkait persoalan tersebut Plt Walikota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si. melalui Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Dan Penataan Ruang Kota Medan, Benny Iskandar,ST.MT menegaskan mendirikan bangunan tanpa dilengkapi surat perizinan sudah jelas melanggar
1. Perda No.4 Tahun 1995 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kotamadya Daerah Tingkat II Medan.
2. Perda Kota Medan No.9 Tahun 2OO2 tentang Retrebusi Izin Mendirikan Bangunan.
3. Perda Kota Medan 17 Tahun 2OO2 tentang Retribusi Peruntukan Penggunaan Tanah.
4. Keputusan Wali Kota Medan No.3 Tahun 2OO5 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan No.9 Tahun 2OO2 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.
Sementara di lokasi tampak 5 bangunan gudang yang hampir rampung, Namun di lokasi tampak Plank Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIM B) atas nama Darviza Tjangnaka warga Komp Grard Polonia No.1 H, jenis Pabrik/Pagar Jumlah unit 1, jumlah lantai 1, lokasi jalan kayu putih, kelurahan Tanjung mulia hilir, kecamatan Medan Deli.
Warga yang bermukim dilokasi seputaran proyek tersebut juga keluhkan berdirinya gudang tersebut.
Menurut warga sekitar Poniman (62) mengaku sejak berdirinya gudang IKD puluhan warga di lingkungan mereka sering kebanjiran.
"Coba kita lihat bersama sejak dibangunnya proyek itu menyebabkan banjir, padahal dulunya kami disini tak pernah kebanjiran,"keluhnya. (Ali/Tim)